Senin, 22 Juni 2020

Puisi untuk sri

sri...
senja yang pergi dengan indah..
membuat rasa yang kian memerah..
desahan nafas kini berubah menjadi resah..
adakah sebutir harap untuku yang gelisah..
sri...
gurauan malam yang menghantui hayalku..
menertawakan hati dan perasaan yang syahdu..
jauh ku lihat selimut bernyawaku tak lagi candu..
sungguh ini bukanlah sebait lirik dalam lagu..
sri..
taukah kau bagaimna kulalui bukit dzi salam..
ia tandus bagaikan siang tak bermalam..
mencekik jiwa yang sedang diam dan bersemayam..
sungguh tiada budi kau lemparkan dalam diam...
sri..
kopi ini berkurang, gelas demi gelas...
mempesiang malamku yang sunyi tak berbekas..
adakah sinar datang walau hanya seberkas..
untuk secangkir senyum yang terlihat jelas...


Selasa 23 juni 2020
Ayin Mahmud

Tidak ada komentar:

Posting Komentar